Sop Gangan – “Kita coba Wisata Kuliner Belitung Sop Gangan yang beda dari yang lain ya. Masih ada banyak waktu sebelum minum kopi dan ke bandara. Kita mampir di Rumah Makan Sari Gangan. Resep Sop Gangan di sini sedikit beda dengan sajian di rumah makan lain di Belitung. Di sini kuahnya lebih kental.” Ajak pak Toto General Manager Wisata Pulau Leebong mengajak saya mencoba makanan khas Belitung.
Membayangkan ajakan itu saja sudah membuat perut saya teriak-teriak protes. Ingin lekas sampai saja di Rumah Makan Sari Gangan yang terletak di Jalan Irian, Tanjung Pandan. Dari mulai di atas speedboat yang membawa kami keluar Pulau Leebong dan selama di dalam mobil dari Pelabuhan Tanjung Ru menuju kota Tanjung Pandan. Saya sudah membayangkan lezatnya kuliner khas Belitung ini.
Sekitar pukul 12:10, kami sudah berada di RM Sari Gangan. Rumah makan ini adalah rumah biasa yang sepertinya sudah berusia tua. Meja-meja makan tersusun di halamannya yang sudah ditutupi atap. Ada sebuah papan hitam bertuliskan “Belitong Kuliner SARI GANGAN”. Jadi penanda bahwa yang kami datangi benar RM Sari Gangan. Di bawah tulisan tersebut terdapat gambar mangkuk berisi sup gangan, dengan kepala ikan yang muncul di atas mangkuk. Dan paling bawah dicantumkan bahan-bahan untuk membuat sup gangan.
Begitu sampai, kami memesan masing-masing satu porsi sup gangan. RM Sari Gangan ini selain terkenal dengan sup gangan yang lebih kental juga terkenal dengan pedasnya. Jadi saya memilih yang tidak pedas saja. Sedangkan Pak Toto memilih yang super pedas agaknya 😀
Intip Dapur Sari Gangan
Terus terang saja, saya itu taunya makan saja. Yang ada di kamus saya, enak dan enak banget. Soal resep dan pembuatan makanan ga ngerti sama sekali. Dari papan di dinding, saya tau kalau bahan yang digunakan adalah ikan segar. Bumbu yang digunakan adalah kunyit, lengkuas, asam, cabe, bawang, terasi, garam, gula.
Di dapur belakang, saya melihat bumbu yang digunakan paling banyak adalah kunyit. Sudah terbayang nantinya kuah bakal bewarna kuning.
Uniknya RM Sari Gangan ini dapur tempat memasak ada di depan, dekat dengan meja-meja pengunjung. Setiap tamu yang datang bisa melihat bagaimana ikan dimasak. Ada tiga kompor gas dengan masing-masing dua tempat memasak di atasnya. Ada tiga wajan dengan api menyala di bawahnya saat saya melihat dapur ini. Selain memasak pesanan kami, ada 4 meja lain yang terisi dan pastinya memesan menu yang sama.
Sempat melihat potongan kepala dan bagian ekor ikan kakap merah yang sudah dicuci dimasukkan ke dalam wajan berisi kuah kuning. Di wajan itu lah, potongan-potongan ikan tersebut dimasak sampai matang. Sedangkan kuah kuningnya sudah disiapkan terlebih dahulu di dalam satu dandang khusus.
Santap Sop Gangan
Tidak menunggu terlalu lama. Lima belas menit setelah memesan, sop gangan kami sudah tersaji di meja. Warna ikan dan kuahnya kuning. Aroma kunyit, lengkuas, dan cabe begitu terasa saat saya menghirup uapnya. Benar-benar menggugah selera.
RM. Sari Gangan ini menyediakan menu sop gangan dengan bahan utama ikan kakap merah. Daging kakap merah ini gurih dan lezat. Ditambah rasa rempah-rempah yang kuat dari bumbu-bumbunya. Rasa pedas dari cabai tidak menutupi kegurihan dari sop ini.
Satu porsi saya habiskan. Ikan bagian ekor hanya tertinggal tulangnya. Sedangkan kuahnya benar-benar habis. Remah-remah bumbu juga habis. Suka banget sayur yang kadang saya pikir jamu ini 😀
Oya. Selain sup gangan, di sini juga ada ikan bebulus goreng. Rasanya gurih banget. Saat mencicipinya, saya jadi ingat ikan depik di Danau Lut Tawar Gayo dan ikan Seluang yang banyak ditemui di beberapa daerah di Sumatera. ternyata memang Bebulus goreng ini jadi menu tambahan Sop Gangan.
Kami termasuk beruntung siang itu, ikan bebulus goreng tersedia. Rasanya benar-benar gurih dan renyah. Saat nasi dan sop gangan sudah habis, masih saja saya ngemil ikan bebulus goreng. Perut memang sudah kenyang, tapi mulut ini susah berhenti mengunyah dan merasakan kegurihan bebulus goreng. Pak Toto sepertinya tidak berminat dengan ikan bebulus ini. Atau mungkin mengalah agar saya leluasa habiskan dua porsi bebulus goreng dalam mangkuk kecil.
Hidangan Khas Belitung
Sop gangan adalah hidangan khas Belitung. Hari-hari rumah tangga di Belitung selalu ada sop gangan di meja makan mereka. Dalam budaya Belitung ada Makan Bedulang. Yaitu makan bersama-sama dengan menggunakan dulang sebagai wadah menyadikan makanan. Semacam nyeruit di budaya Lampung.
Di dalam dulang (wadah atau nampan) tersebut selalu tersedia sop gangan. Selain itu ada ikan goreng, sate ikan, lalapan, sambal, tumisan sayur, sambal, dan lain-lain.
Sedangkan bahan utama dari sop gangan bisa dari ikan laut, ikan air tawar, daging sapi, bahkan ubi. Kalau ikan, bisanya menggunakan ikan ketarap, kakap merah dan krisi. Resep bumbu makanan khas Belitung ini saja yang selalu sama. Tidak pernah lepas dari kunyit, lengkuas, asam, cabe, bawang, terasi, garam, gula.
Baru sekali kemari, tetapi saya sangat puas makan menikmati kuliner khas Belitung sop gangan di Tanjung Pandan, tepatnya di Rumah Makan Sari Gangan ini. Wisata Kuliner Belitung seakan terwakili di sini. Kalau mau coba silakan cari jalan Irian, Tanjung Pandan. Tempat makan ini satu-satunya yang ada di jalan itu.
Du gangan.. Jadi kangen. Bukanya pas waktu makan siang lagi…
mari makan :p
Aku jadi ngences bang… Kayaknya kuah nya asem pedes gtu
kuahnya enak banget oom.
awas encesnya kemana2 😀
Yang pesan gangan pedas itu aku, bukan Pak Toto 😀
oh iya. soalnya yang keliatan kepedesan itu pak Toto 😀
hmm, kok ndak pakai kemiri yah? ^,^
mungkin pakai, aku kurang tau persisnya 🙂
jadi minuman wajib kalau berkunjung ya oom.