Eksotika Bromo 2018, Probolinggo – Membayangkan eksotisnya salah satu tempat wisata di Probolinggo ,Gunung Bromo, bila dikombinasi dengan budaya masyarakat Suku Tengger yang sudah mendiami daerah sekitarnya secara turun temurun dari dahulu kala. Keduanya seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan. Seperti ada ikatan mistis yang saling mengisi satu sama lain.
Membayangkan keduanya saja sudah menyenangkan, melihatnya langsung itu lebih menakjubkan. Itulah yang saya rasakan saat datang ke acara Eksotika Bromo 2018. Satu acara kolaborasi banyak seniman, yang menjadi pembuka acara Yadnya Kasada. Masuk dalam daftar Calendar of Events 2018 Kementerian Pariwisata.
Pasir Berbisik
Eksotika Bromo 2018 diadakan di lautan pasir, persis setelah jalan turun dari perkampungan menuju Gunung Bromo. Banyak yang menyebutnya Pasir Berbisik, karena pernah dijadikan lokasi syuting film dengan judul yang sama.
Desain panggung dibuat alami, tidak ada panggung kayu dan besi serta tarub penonton. Ada beberapa instalasi bambu menyerupai kerucut di area pertunjukan. Ada panggung kecil yang hanya muat untuk beberapa orang saja. Menggambarkan puncak Gunung Bromo, tempat Joko Seger dan Roro Anteng berdoa memohon diberikan keturunan.
Semua beralaskan pasir Bromo, hanya tamu VVIP saja yang diberi kursi lipat. Tamu dan wisatawan lebih memilih duduk dan berdiri di atas pasirnya yang halus.
Saya dan kawan-kawan tiba sekitar pukul 15:15 wib, sedangkan di rundown tertulis acara dimulai pukul 13:00. Kehilangan pertunjukan 2 jam, kami masih sempat menikmati banyak keseruan acara.
Mengambil tiket yang sudah dipesankan untuk kami jauh-jauh hari sebelum memasuki area acara. Lalu mencari posisi masing-masing untuk menikmati acara dan foto-foto.
Baca Juga: Pesona Perang Pandan di Desa Tenganan Karangasem Bali
Fotografer HP beraksi
Sudah banyak pengunjung mengisi bagian undangan dan tamu, saya memilih berdiri di belakang. Hanya bermodal kamera HP Oppo F5 dan mirrorless Nikon 1 J5 yang saya beli di Focusone, mencoba peruntungan mendapatkan hasil maksimal dari keduanya. Seakan beradu hasil dengan para fotografer profesional dengan lesa panjang bergelang merah atau kuning di lokasi. Saya pun dengan pedenya mengabadikan potongan potongan scene dengan kamera berlensa pendek dan kamera HP ala kadarnya. Fotografer HP beraksi…
Begitu berada di bagian belakang penonton dan melihat ke arah pertunjukan budaya, saat itu pula tampak Gunung Bromo mengeluarkan asap dari kawahnya. Di hadapan saya ada sebuah pertunjukan spektakuler, gabungan keindahan budaya Nusantara dan kemegahan Gunung Bromo di latar belakang. Membuat semua yang menyaksikan betah berlama-lama duduk walau dipanasi oleh sinar matahari dan disiram debu yang diterpa angin.
Acara Eksotika Bromo 2018
Buat kawan-kawan yang ingin datang ke Eksotika Bromo 2019, mungkin ini bisa jadi sedikit panduan mengenai rundown dan keseruan acaranya.
Seorang pemandu mengatakan, di tahun lalu acara Eksotika Bromo 2817 dilangsungkan sedikit berbeda dalam hal rundownnya. Di 2018, berlangsung 3 hari. Kamis (28 Juni 2018) untuk latihan terakhir. Hari Jumat (29 Juni 2018) adalah Eksotika Bromo 2018, sebagai pembuka Yadnya Kasada pada Sabtu (30 Juni 2018) dini hari, 00:00 – 04:00 wib. Lalu diikuti dengan Labuh Sesaji Puncak Gunung Bromo pada 04:00 sampai 15:00 wib.
Kemeriahan Eksotika Bromo 2018
Kemeriahan Eksotika Bromo 2018 dimulain dengan Musik Kereta Daul Pamekasan Madura, lalu acara kedua adalah Jaranan & Baleganjur Tengger Probolinggo.
Juga ada Dongkrek Madiun, Reyog Ponorogo, Jaranan Slining Lumajang, Topeng Hudoq Dayak Kalimantan Timur.
Opening Eksotika Bromo
Eksotika Bromo dimulai secara resmi dengan Lagu Tanah Air oleh Pritta Kartika, guru vokal yang melejit melalui acara The Voice Indonesia. Pritta mengajak semua penonton dan pemain bergandengan tangan.
Pentas Kolosal Kidung Tengger
Kalau sebelumnya adalah acara dari daerah lain, acara berikutnya adalah sajian budaya asli Tengger. Dimulai dengan Topeng Gunungsari Tengger.
Kemudian ada suara merdu dari Olivia Zaelanty yang melantunkan puisi berjudul NYAWIJI. Satu puisi yang menceritakan pengorbanan leluhur Suku Tengger Bromo, Roro Anteng dan Joko Seger saat harus mengorbankan anak bungsu kesayangan, Raden Kusuma, ke dalam kawah Bromo.
Perempuan yang akrab disapa Oliv ini berhasil memukau penonton yang dibuatnya tidak beranjak dari tempat duduk atau berdirinya. Bersama angin semilir dan suhu sekitar 10 derajat celcius, suara merdunya seakan membius kami semua. Dan di latar belakang Gunung Bromo tak berhenti perform dengan terus mengeluarkan asapnya.
Sebagai pamungkas acara adalah Sendratari Legenda Joko Seger Roro Anteng. Matahari sudah mulai menurun ke ufuk Barat. Saya mulai kedinginan saat itu dan merasa sayang banget acara akan segera berakhir.
Baca Juga yaa: Pesona Savana Doro Ncanga dan Festival Tambora 2018
Sendratari Kidung Tengger dengan konsep kolosal ini dibawakan oleh Komunitas Jatiswara. Menceritakan legenda suami istri Joko Seger dan Roro Anteng serta anaknya, Jaya Kusuma yang bersedia mengorbankan diri dimasukkan ke dalam Kawah Bromo.
Kisah ini menjadi cikal bakal perayaan Yadnya Kasada setiap hari ke-14 Bulan Kasada pada penanggalan Suku Tengger sampai saat ini.
Seluruh penonton menyimak dengan penuh hikmad para penampil. Busana dan gerakan-gerakan mereka selaras dengan musik yang mengalun. Menyatu dengan suara angin yang mengenai pasir yang membuatnya seakan berbisik. Ditambah lagi performance agung Gunung Bromo mengiringi semua tarian dan musik. Menghasilkan pertunjukan penuh pesona yang akan saya ingat seumur hidup.
Eksotika Bromo 2018 Penuh Pesona
Seorang kawan jalan bilang, “elu sudah pernah ke Bromo kan bang. Jauh berbeda keindahannya kalau datang pas acara Eksotika Bromo kan”. Saya menyetujui kalimat itu. Keindahan Bromo bisa dilihat kapan saja, namun eksotika budaya Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo ini, sangat jarang kita dengar, apalagi saksikan.
Saat masih SD yang banyak belajar sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara, tapi tidak pernah mendengar sejarah Suku Tengger ini.
Kalau kamu ingin melihat keindahan Bromo dengan nuansa yang spektakuler, saya sarankan untuk datang tahun depan di acara Eksotika Bromo 2019. Gabungan suguhan budaya dan alam Bromo ini terlalu indah untuk dilewatkan.
Bromo jadi terlihat lebih wow pemandangannya dengan adanya gelaran seni ini … kostum pengisi acaranya terlihat kontras mentereng dengan latar belakang alamnya.
Cakep betul