Yoga Pratama – Datang Dengar Tulis dan Bacalah

Yoga Pratama (Foto: menulissederhana.wordpress.com)
Yoga Pratama (Foto: menulissederhana.wordpress.com)
Yoga Pratama (Foto: menulissederhana.wordpress.com)

Yoga Pratama – Saya sudah sering melihat dan mendengar namanya di media-media cetak dan online Lampung. Sering dengar namanya disebut kalau sudah urusan perpustakaan keliling. Muda dan giat di dalam urusan literasi di Lampung. Tak disangka, saat ini kami tergabung dalam satu komunitas di Tapis Blogger Lampung. Yuk kita simak sosoknya di tulisan saya kali ini.

Belum banyak kesempatan untuk mengobrol langsung sambil duduk-duduk di warung kopi bersama pemuda satu ini. Pertemuan di acara Forum Lingkar Pena Lampung “Lampung Menulis Terbitkan Karya Berseri” di kampus Malahayati merupakan pertemuan kami pertama. Sekaligus kesempatan untuk bertukar nomor HP. Kesan pertama saya saat itu, Yoga Pratama adalah orang yang ramah dan asik untuk diajak diskusi.

tapis-blogger-komunitas-blogger-lampung-1
Bertemu lagi di acaranya Forum Lingkar Pena Lampung.

Tidak lama dari acara FLP tersebut, terbentuklah komunitas Blogger yang berdomisili dan berasal dari Lampung. Anggotanya tidak banyak, tapi juga tidak sedikit πŸ˜€ Beberapa langsung saya catat alamat blognya. Termasuk blog milik Yoga Pratama yang memiliki tagline “Menulis Sederhana” Datang, Dengar, Tulis dan Bacalah.

Sejak itu saya mulai membuka blognya secara rutin. Tak bosan membaca bait demi bait puisi-puisinya secara berulang. Meski tak begitu faham dengan dunia puisi, tapi saya begitu larut saat membaca puisi-puisi yang lahir dari pemuda asal Simbarwaringin Lampung Tengah ini.

Seperti dua puisinya yang pernah dimuat di media online Fajar Sumatera. Entah kenapa, saya begitu suka menyimaknya berkali-kali. Belum lagi puisi-puisi yang lainnya.

—-

Badai dalam Secangkir Kopi

Hendak ingin memiliki
tapi takut.
Karena aku tak bisa menikmatinya.
Hanya mampu mencium aroma khasnya.

Desember 2015

—-

De Javu

Pernah ada
pernah dirasa
pernah terasa
pernah terjadi diwaktu sebelumnya
dan semua kembali terulang
seolah hadirnya seperti biasa
karena pernah terbiasa.

Januari 2016

—-

Membacanya, jadi teringat kalau waktu SMP dan SMA dulu saya pernah mencoba menulis puisi hingga penuh satu buku tulis. Entah kemana buku itu sekarang. Menyesal juga tidak menyimpannya. Banyak hasil puisi saat mendaki gunung hilang begitu saja πŸ™‚

launching-hujanuari-yoga-pratama-perpustakaan-lampungprovgoid
Yoga Pratama di acara Launching bukunya Hujanuari (foto: perpustakaan.lampungprov.go.id)

Peduli Membaca
Saat membaca satu persatu artikel di blognya, saya terhenti lama di salah satu artikel berjudul “Minim Minat Baca, Siapa Yang Salah (1)”. Di situ Yoga mengulas akan pentingnya perpustakaan bagi kehidupan manusia dan Yoga tidak mau mengambinghitamkan siapapun di situ. Lebih mengajak untuk mencari solusi untuk kita semua.

Saya setuju sekali dengan pemikiran Yoga, membaca itu bukan tanggung jawab pemerintah saja. Kita sebagai komunitas yang banyak berinteraksi di bawah juga punya tanggung jawab di situ.

Saya kutip satu pernyataannya, “Karena setiap komunitas juga kerap melakukan aksi nyata dalam turun ke lapangan. Justru mereka yang lebih mengetahui lokasi mana saja yang paling membutuhkan. Biasanya dari awal mendengar cerita hingga disambangi menjadi gempar dunia.”

Saya jadi berpikir kalau semua stakeholder, termasuk pemerintah melalui dinas terkait, tokoh masyarakat, dan lainnya, mau terlibat sesuai kapasitas masing-masing. “Tapi kalau untuk sama-sama memajukan daerah dalam bentuk kepedulian pastinya sangat berbahagia mereka”, Tegas Yoga Pratama dalam artikelnya itu.

“Luar biasa negeri ini begitu indah ketika dari desa hingga kota anak-anak dan masyarakatnya dapat mengakses dunia baca dengan mudah. Yuk bantu perpustakaan hingga ke pelosok negeri.” Lanjut Yoga lagi.

Kalau saya bahas satu persatu sepak terjangnya di dunia literasi Lampung sepertinya bakal panjang artikel ini. Silakan google sendiri nama “Yoga Pratama”. Bakal banyak pemberitaan menyangkut dirinya.

Senang bisa berkenalan dan menjadi satu bagian dengan Yoga Pratama dalam komunitas Tapis Blogger Lampung. Sebuah komunitas yang berisi blogger-blogger Lampung yang hobi menulis dan mengangkat daerahnya dengan bersinergi dan ga pake baper πŸ˜€

Satu tagline dari Yoga Pratama yang menjadiΒ bahan renungan saya hingga saat ini. “Menulis Sederhana” Datang, Dengar, Tulis dan Bacalah.

Related posts

8 comments

  1. Anak muda yang banyak dedikasi untuk dunia literasi ya bang. Salut untuk Yoga. Nuhun share profilenya dengan keren.

  2. Wedeeh.. emang keren lah, Kak Yoga ini. Berarti kesan pertama emang membuat bahagia, ya, Om Yop…

    1. Banget mbak Naqi. Pertemuan di acara FLP membawa banyak kebaikan ya. Sayang sampe sekarang aku belum bisa gabung kumpul-kumpul lagi.

Comments are closed.