
Muncak Lampung – Apa kabarnya Muncak Teropong Laut? Sudah lama tidak mampir kemari. 3 tahun lalu spot foto ini begitu nge-trend, bahkan sebelum tempat lain yang sejenis bermunculan.
Muncak Lampung / Muncak Tirtayasa , sebuah cafe yang masih setengah jadi menjadi tujuan kami. Memiliki pemandangan indah berupa panorama Teluk Lampung yang menawan.
Sebenarnya nama asli tempat yang kami tuju adalah Munca Teropong Laut. Sebidang tanah di atas bukit yang sedang dibangun untuk dijadikan cafe. Namun karena terdapat semacam viewing point berupa bangunan kayu yang memiliki latar belakang teluk Lampung, tempat ini pun berangsur ramai dikunjungi.

Lokasinya masuk di Desa Munca kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Munca Teropong Laut menawarkan pemandangan cantik Pesisir Pesawaran dan Teluk Lampung.
Bebukitan yang masih rapat ditumbuhi pepohonan, pantai dan laut, serta langit biru di saat cerah, menjadi sebuah daya tarik alam yang dicari ‘wisatawan’ muda untuk difoto. Sebuah daya tarik yang mungkin tidak kita hiraukan selama ini. Hanya sebuah “scenic view cafe” yang belum jadi, tetapi sudah menarik orang untuk datang 😀
Entah siapa yang memulai foto di atas situ. Dari foto sebelum ada bangunan dan bertahap sampai ada bangunan. Menyebar secara viral di media sosial terutama instagram.
Akhirnya setiap hari tempat ini semakin ramai dikunjungi. Luar biasa ya pengaruh media sosial saat ini. Tak butuh waktu tahunan untuk meramaikan suatu tempat. Dalam hitungan minggu suatu tempat yang sebelumnya tidak kita ketahui keberadaannya bisa menjadi beken.
(Baca: 40 Tempat Wisata Menarik di Lampung)

Senin (01/08/2016) siang itu saat kami sampai, sudah banyak motor dan ada empat mobil yang parkir. Saat mau masuk ke dalam, seorang penjaga menegur kami dengan ramah dan menjelaskan bahwa kami harus membayar tiket masuk seharga lima ribu rupiah. Setelah membayar kami pun masuk ke dalam. Oya, di dinding tempat penjaganya duduk terdapat sebuah banner berisi delapan foto. Kebanyakan foto itu saya kenal, karena pernah tag saya di akun instagram @kelilinglampung_ , bahkan ada yang saya repost 😀
Ternyata sudah banyak anak muda di situ, mungkin ada sekitar enam puluh orang. Sebagian masih berseragam sekolah menengah dan sebagian seperti anak kuliahan. Ditambah dua papah muda dan satu mamah muda yang baru masuk (hehehe…).
Persis lurus dari pintu masuk terdapat sebuah beranda dengan pagar kayu. Ada beberapa muda-mudi berdiri bergantian memotret dan dipotret. Beberapa memilih berfoto selfie dan welfie. Sambil menunggu beranda tersebut sepi, kami berkeliling sendiri-sendiri, memotret beberapa sudut. Tak lama beranda tadi terlihat sepi, tidak mau kalah dengan yang lain, kami bertiga saling foto di beranda tersebut.


Kami membayangkan andai saja cafe-nya sudah jadi. Tentu bisa duduk lebih lama sambil menikmati sajian makanan dan minuman yang ada. Dan mungkin saja view di malam hari lebih syahdu dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip di kejauhan dan sedikit sinar bulan yang sedikit menerangi ambience sekitar. Mebayangkannya saja sudah asik ya..
Memang sih kalau boleh beropini, Warga kota Bandar Lampung ini terutama anak mudanya lagi butuh-butuhnya tempat untuk duduk-duduk sambil bercengkerama dengan kawan-kawan. Munculnya viewing point di daerah lain seperti di Kali Biru membuat warga kota Bandar Lampung iri memiliki tempat serupa. Hal ini lah yang mendorong Dinas Kehutanan Provinsi Lampung membuat hal serupa (Viewing Platform) di Tahura Wan Abdul Rahman. Dan keberadaan Munca Teropong Laut juga sungguh dinanti warga Bandar Lampung.
(Baca: Bukit Bawang Bakung di Lampung Barat)
Loh, Desa Munca kan berada di kecamatan baru bernama Teluk Pandan yang berada di Kabupaten Pesawaran. Apa hubungannya dengan warga Bandar Lampung? Mudah saja jawabnya, lokasi Muncak Tirtayasa cukup terbilang dekat dan mudah ditempuh dari pusat Kota Bandar Lampung. Hanya Berjarak 12-13 kilometer dari Tugu Adipura, dengan waktu tempuh 30-40 menit dengan mobil/motor. Pulang kantor pukul 16:00, kita masih bisa ke Munca dan menikmati suasana sebelum magrib di atas bukitnya.
Rute
Menurut google map, ada 3 rute yang bisa kita pilih untuk menuju alamat Muncak Lampung, Muncak Tirtayasa, atau Muncak Teropong Laut ini. Berikut saya uraikan.
1. Tugu Adipura – Jl Diponegoro – Jl Hasanudin – Jl Laks Malahayati – Jl Ikan Sebelah – Jl Laks RE Martadinata –
2. Tugu Adipura – Jl Ahmad Yani – Jl Wolter Monginsidi – Jl Basuki Rahmat – Jl Saleh Raja Kusuma Yudha – Jl Morotai – Jl Zulkarnaen Subing – Jl Laks RE Martadinata
3. Tugu Adipura – Jl Ahmad Yani – Jl Wolter Monginsidi – Jl Basuki Rahmat – Jl Banten – Jl Zulkarnaen Subing – Jl Laks RE Martadinata


Di Jalan Laksamana RE Martadinata, setelah pintu masuk Pantai Duta Wisata, perhatikan sebelah kanan jalan. Sebelum Panti Asuhan Sholawatul Falah ada jalan kecil. Nah itulah jalan menuju Munca Teropong Laut. Ikuti saja jalan tersebut sejauh dua kilometer. Nanti akan ada papan penunjuk jalan yang mengarahkan kamu untuk berbelok ke kiri melalui jalan tanah. Tak jauh dari berbelok kamu sudah menemui Munca Teropong Laut.
Waktu Terbaik Berkunjung
Saran saya, datanglah di pagi hari untuk menikmati suasana matahari terbit. Saya belum pernah sih datang pagi-pagi sekali ke tempat ini. Tetapi tidak ada salahnya kamu mencoba duluan sebelum saya. Nanti tag saya di akun @kelilinglampung_ 😀
Atau datang menjelang sore saat sinar matahari tidak terlalu keras. Sehingga kamu bisa maksimal memotret latar belakang Teluk Lampung dan langit biru kalau cerah. Selain waktu itu ya boleh-boleh saja datang menikmati suasana dan foto-foto. Yang penting kan sama-sama senang kalau kita jalan-jalan.
Kami bertiga; saya, Indra, dan mbak Dian, tidak berlama-lama siang itu. Perut kami sudah berbunyi keras minta untuk diisi. Karena mbak Dian penasaran dengan Singkong Goreng Sambal Roa dan Jus Singkong, kami segera menuju sebuah cafe di Jalan Wolter Monginsidi kota Bandar Lampung 🙂


Braakk, kami pun kenyang sudah bisa jalan-jalan ke beberapa tempat di sekitaran Kota Bandar Lampung hari itu 😀
(kok braakk ya… hehehehe)
Padahal empat hari sebelumnya kami berenam ke Way Kanan, dan dua hari terakhir bertujuhbelas ke Kiluan. Di hari itu, kami bertiga langsung berasa sepi. Belum bisa move-on dari suasana seru canda tawa di perjalanan. Namun Muncak Teropong Laut, atau sering disebut Muncak Lampung dan Muncak Tirtayasa ini tetap menjadi hiburan tersendiri bagi kami. Akan kembali bersama kawan-kawan lain yang belum pernah kemari.
Kamu sudah pernah mampir ke Munca Teropong Laut ini? Bagaimana pendapatmu?
Mas Yopieeee…. jangan ada braaaak! di antara kita lagi yaaa 😀 😀
Btw makasih ya mas udah diajakin jalan ke tempat-tempat yang ngehits di Lampung. Beneran deh, pesawat reschedule kemaren itu emang berkah 😀 😀
Mudah2an di trip selanjutnya ga ada korban lagi, cukup bleb dan brak aja ya 😀
Udah cukup bleb, brak dan boom mas… hahahahaha….
Indra mana Indra…..
huuaaa, pada curhat di sini yaaa.
Bubar… bubar ))
Keren view-nya, hampir mirip di Kalibiru kalo di Jogja.
Terinspirasi dari sana sepertinya 🙂
Aku tahu kenapa gak bisa datang pagi-pagi sekali.
Mau tahu atau mau tahu banget?
Nanti aku kasih tahu yaa, pas ke sini lagi.
Insya Allah…
Pagi-pagi itu enaknya ngopi sambil makan nasi uduk atau lontong sayur di kedai 😀
VIEWnya memang kece
Pastinya klo cafe udah jadi bakalan rame banget deh disitu
*sengaja pake huruf kapital di kata VIEW, biar gak ada yg geer* :
#dibahas
udah sempet keduluan GeEr tadi 😀
iya nih. belum jadi aja udah rame, kalau ada kopi dan makanan2 ringan pasti bisa lebih rame sampai malam.
Kece badai, jadi pengen juga ke sana. Duuh mupeng, cakep banget viewnya.
kemari bareng yuk kak 🙂
Sudah lama ga maen ke Lampung ya kakak. ayo lah kemari lagi.
Biar bisa makan bakso bareng nanti 😀
Untuk berfoto di munca ternyata butuh perjuangan juga ya mas, butuh perjuangan dan kesabaran untuk ngantri :))
banget. hehehe
apalagi yang ditunggu kadang ga merasa kalau sedang ditunggu antrian 😀
Mas Yoppie ada ojek nggak ke sini? Mauuuu.
Ada. telpon admin @kelilinglampung aja 😀
banyak model nya ya om yo… hehehe
iya nih laris. hehehe
Belum sempat ke Lampung lagi nih..
Bisa jadi referensi jika ke Lampung nanti.m
mudah dicapai, tapi kudu ajak kawan. Masuknya jauh, 2 km, dari jalan raya.
cakep tempatnya kak
banget kak. Asik didatangi bareng keluarga atau kawan2.
Braaak! Apa tuh, yang jatoh? :p
Bagus juga ya, Bang, tempatnya. Sudah bisa icak2nya di Kalibiru 😀
Betewe saya penasaran sama rasa jus singkong. Gurih2 gitu kali, ya.
Bunyi piring berbunyi 😀
Lumayan tempatnya, belum ada apa2 hanya menwarkan keindahan alam di bawahnya. Tapi asik banget buat nyore.
Mau juga ah ke sini. Tapi kalau weekend pasti rame hehe…
baiknya pas hari kerja deh, agak sepi. tapi tetap aja ada antrian kalau mau foto di situ 🙂
memang lagi nge hits yaaa tempat fotoan berupa panggung kayu di ketinggian
keren keren keren
iya, copas dari daerah lain. Dan sangat diminati anak-anak muda.
termasuk yang posting tulisan ini ya… anak muda.. heuheuheu
Jiwa muda, hehehe
menyenangkan tempatnya
ayo kita kemari 🙂
bakal ngehits nih Munca tempat baru yg asyik buat foto2 kekinian bang, kapanlah daku ke Lampung lagi
ayolah ke Lampung, nanti aku ajak keliling kedai kopi di sini & ke Munca 🙂